Kamis, 31 Juli 2008

VIKING versus THE JACK



Sepak bola adalah olah raga terhebat di seluruh dunia, dengan sepak bola manusia bisa mengekspos dirinya untuk berkreasi lebih, dengan sepak bola juga dunia bisa berguncang dan terbelah-belah, lewat sepak bola juga darah dan air mata selalu ada (apa sih, tapi benar loh..)... Di Indonesia pun demikian, sepak bola menjadi tokoh utama dalam segala bidang, bagaimana tidak hampir dipelosok bidang pasti ada yang menyangkut sepak bola... politik aja bawa2 sepak bola, benar gak??...

Di Bandung, tempat gw tinggal sekarang ini (asli sih di Jakarta) kentel banget ama yang namanya sepak bola, di sini terdapat satu klub besar yang berwarna kebanggaan biru yaitu PERSIB BANDUNG. Sepak bola di Bandung dan sekitarnya selalu saja di hubungkan dengan Persib, bahkan hampir seluruh jawa barat membanggakan Persib. Persib yang besar pada jaman perserikatan ini memang menjadi ikonnya orang-orang Jawa Barat, khususnya Bandung. Seperti klub-klub sepak bola lainnya diseluruh dunia Persib punya kelompok seporter, VIKING nama yang diagungkan oleh pendukung Persib. Keberadaan VIKING hasil perkembangan nama Bobotoh yang sudah ada sebelumnya dan masih terus di pakai. Viking atau bobotoh persib sudah menjelma sebagai kelompok seporter besar di Indonesia.

Di Jakarta, tempat gw tinggal, juga ada klub sepak bola bahkan banyak sekali. Tapi yang besar dan yang kuat adalah PERSIJA JAKARTA. Klub yang berasal dari kawasan kemayoran ini menjelma menjadi ikon dari Jakarta (padahal ada persijatim dan persitara). The Jack sebutan untuk kelompok seporter dari Jakarrta, dengan mengusung bendera Persija, The Jack selalu hadir di setiap pertandingan Persija, sama seperti Viking, The Jack menjadi kelompok yang besar dan berpengaruh di dunia sepak bola Indonesia.

Cerita sebenarnya baru ini...hehehehe... The Jack dan Viking awalnya hanya seperti kelompok-kelompok seporter lainnya di Indonesia berseteru tetapi gak bikin ribut hebat. Tetapi berkembang menjadi dendam setelah ada kejadian di Jakarta sehabis acara kuis siapa berani. Kuis yang mengundang kelompok-kelompok seporter ke Indosiar ini mempertemukan The Jack dengan Viking dan dimenangkan oleh Viking. Ketika mau pulang Viking di jegat oleh The Jack, dan di palak uang hasil kemenangan kuis, sampai menghancurkan bis dan menyederai beberapa Viking. Hal ini tidak bisa di maafkan oleh Viking meskipun sudah dihukum para pelakunya, Viking menganggap ini sebagai perang dan tidak menghormati fair play yang seperti sepak bola, padahal mereka seporter sepak bola. Viking benar-benar sangat marah dan sangat dendam dengan hal ini. The Jack yang merasa sudah meminta maaf dan mengembalikan seluruh kerugian yang dialami oleh Viking, merasa Viking berlebihan dan mengangkat bendera perang juga ( gila kayak bener2 mau perang gitu...). Gw emang liat ini permasalahan yang rumit dan kompleks banget.

Ketika Persib maen di Lebak bulus, Persib mendapat teror yang kejam dari The Jack. sebaliknya ketika Persija maen di Siliwangi, Persija mendapat teror yang lebih kejam oleh Viking. Dan ini terus berlanjut, sampai sekarang. Perseteruan ini berkembang sampai di dunia politik, menurut fakta yang di dengar oelh salah satu teman gw, perseteruan ini sengaja di pertahankan untuk kepentingan politik di salah satu wilayah, gila bener... Emang kalaw Persib dan Persija maen di Bandung, diwajibkan mobil-mobil berplar B diharapkan untuk menghindar dari Bandung kalaw bisa jangan keluar kalau sudah ada di Bandung. Sebaliknya di Jakarta juga begitu, tetapi di Jakarta mobil berplat D sangat jarang tidak serame di Bandung.

Gw sendiri yang berasal dari Jakarta saat datang ke Bandung merasa hawa yang tidak sedap untuk orang-orang Jakarta. Seluruh orang Jakarta dicap sebagai The Jackmania, padahal tidak. Gw yang kuliah di kawasan Jatinangor mendapat embel2 the Jack radi teman gw karena gw berasal dari Jakarta. Awalnya sih iya lah gw kan orang Jakarta, tapi lama kelamaan gw jadi seperti orang Bandung yang suka ama Persib dan menjadi partisipan VIKING. Ini berawal dari Surya yang mengajak gw nonton Persin di Bandung terus... Jadi suka dah... Apalagi gw tau kalaw di Jabodetabek ada Viking juga. Gw lebih tertarik dah..

Ya, pada dasarnya gw berasal dari kawasan The Jack dan gak bisa bahasa sunda gw hanya diam saat Persib maen di siliwangi, gw takut ketawan asalnya. padahal surya bilang ama gw santai yud, bilang ada lo anggota viking jabodetabek. tapi tetep aja gw takut... Perselisihan Viking VS The Jack emang udah menyangkut masalah prinsip, filosofi, dan mitos dari kedua kubu.. Yel-yel cemooh dari kedua belah pihak menjadi salah satu yel-yel wajib mereka saat mendukung klub masing-masing walaupun lawannya bukan persija atau persib. Spanduk-spanduk anti the Jack tersebar di seluruh siliwangi, sebaliknya juga demikian di lebak bulus. Saat bertemu kedua tim, yang repot bukan anggota tim dan offcial dari kedua klub, tetapi sampai kepala daerah msaing-masing di bikin repot sama mereka. Polisi dibuat repot, warga dibikin susah, stadion hancur, pemain dilempari, wasit di goblok-goblokin, korban terus berjatuhan, dan kerugiaan terus ada.. Sudah berbagai cara untuk mendamaikan mereka tetapi sepertiny tidak membuahkan hasil. Perseturuan ini mungkin akan terus berlanjut sampai sepak bola di dunia sudah menghilang, dan itu mustahil... Untuk Viking Jabotabek, teruskan perjuangan.. Gerakan bawah tanah kita di Jabotabek tetap akan membuat Persib berjaya...


Yudha's Soul

Teknologi, emang bisa dan yakin bisa bikin orang terlena. Yeaahhh, emang gak bisa di pungkirin, gw baru hari ini punya blog (dari sahabat gw yang ngajarin bagaiman memelihara blog dan mulain aeksis di dunia maya, thanks bro..) KEREN ternyata!!!. Kita bisa ngungkapin semuany dan saling berbagi hehehehe….. Punya internatan di kamar selama 24 jam emang mengasyikan, hidup gw bisa 1 atau 2 langkah maju kedepan.. Terlihat tertinggal emang sih tapi masih ada kata mengejar, jadi buat apa takut kata tertinggal... Tertinggal bukan berarti jatuh paling dalam hanya sesat untuk mnegalah, saat ada waktu untyuk mengerjar, lakukand engan biak dan lampaui semua, pasti terlihat hebat... asal usaha dan giat pasti ada jalanya (kata sahabat yang sedang merajuk mimpi di bank danamon, sukses ya!!!) dan itu gw pake sampai sekarang... ada istilah yang terlupakan, no guts no glory (sahabat gw juga yang bilang) terpakai juga sampai sekarang... So, untuk yang tertinggal buruan keajr, ada berbagai macam jalan dan cara untuk melampaui ketertinggalan... This is yudha's Soul....